Basis data, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
a. Dalam Aspek Perpustakaan
Dalam mengelola perpustakaan perlu adanya sistem database, agar mempermudah mencari suatu dokumen, buku, referensi dan lain sebagainya, maka dengan mencari berdasarkan nama peneliti, misalnya buku karangan Tatang Sutarman maka secara otomatis kita akan menemukan lokasi buku yang kita cari.
b. Dalam Aspek Administrasi
Dalam pengelolaan administrasi perlua adanya sistem database guna untuk mempermudah memasukan data. Misalnya, dalam pembayaran spp.
c. Gambaran Database dan Penerapannya dalam pendidikan
Misalnya dalam dunia pendidikan atau lingkungan akademis pada umumnya, sering anda menjumpai pertanyaan-pertanyaan seperti berikut :
§ Berapa jumlah mahasiswa yang mengambil matakuliah Database Management?
§ Berapa mahasiswa yang aktif pada semester ini ?
§ Berapa jumlah mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki dan yang berjenis kelamin perempuan ?
§ Berapa jumlah mahasiswa yang telah bekerja dan tidak ?
§ Tolong cetakkan Kartu Hasil Studi mahasiswa dengan nama Dian !
§ Dan banyak pertanyaan-pertanyaan yang lain.
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, bila dalam pengelolaan sistem informasi akademik telah menggunakan sistem database. Tapi akan sangat membosankan dan memakan waktu yang lama jika masih dikelola secara manual. Ini merupakan contoh kecil yang dihadapi dalam dunia akademis, tentu hal ini juga akan dihadapi dalam bidang kerja yang lain dengan format dan model yang lain pula. Kecepatan mulai dianggap sangat penting, maka suatu bentuk pengelolaan database pendidikan tersendiri perlu disusun disetiap organisasi. Dengan tersedianya database tersebut seseorang dapat dengan mudah mencari topik-topik mengenai pendidikan dan lainnya tergantung kepada kelengkapan database tersebut. Tersusunnya basis data ini menjadi prasyarat bagi pengembangan sistem informasi manajemen. Basis data yang telah disusun dengan sistematika tertentu akan berguna jika seseorang ingin mencari informasi/keterangan yang terkandung dalam data tertentu.
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS).
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya.
Menurut Stephens dan Plew (2000), database adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data. Informasi adalah sesuatu yang kita gunakan sehari-hari untuk berbagai alasan. Dengan database, pengguna dapat menyimpan data secara terorganisasi. Setelah data disimpan, informasi harus mudah diambil. Kriteria dapat digunakan untuk mengambil informasi. Cara data disimpan dalam database menentukan seberapa mudah mencari informasi berdasarkan banyak kriteria. Data pun harus mudah ditambahkan ke dalam database, dimodifikasi, dan dihapus.
Menurut Silberschatz, dkk. (2002), mendefinisikan database sebagai kumpulan data berisi informasi yang sesuai untuk sebuah perusahaan.
Ramakrishnan dan Gehrke (2003), menyatakan database sebagai kumpulan data, umumnya mendeskripsikan aktivitas satu organisasi atau lebih yang berhubungan.
Menurut Bambang Hariyanto (2004), database adalah kumpulan data (elementer) yang secara logik berkaitan dalam merepresentasikan fenomena atau fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu. Basisdata adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta yang terdapat di organisasi.
Manfaat Sistem Database
a) Mengurangi redundansi
Data yang sama pada beberapa aplikasi cukup disimpan sekali saja.
b) Menghindarkan inkonsistensi
Karena redundansi berkurang, sehingga umumnya update hanya sekali saja.
c) Terpeliharanya integritas data
Data tersimpan secara akurat.
d) Data dapat dipakai bersama-sama
Data yang sama dapat diakses oleh beberapa user pada saat bersamaan.
e) Memudahkan penerapan standarisasi
Menyangkut keseragaman penyajian data.
f) Jaminan security
Data hanya dapat diakses oleh yang berhak.
g) Menyeimbangkan kebutuhan
Dapat ditentukan prioritas suatu operasi, misalnya antara update (mengubah data) dengan retrieval (menampilkan data) didahulukan update.
Mempermudah proses akumulasi nilai; nilai harian, nilai tengah semester, nilai akhir semester,
Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah menggunakan database, contohnya pemakaian handphone, saat mencatat nomer handpphone teman, alamat, alamat email, dll. Dan kita dapat mencari nomor handphone orang tersebut dengan menggunakan nama yang urut berdasarkan abjad.
Buku yang ada di perpustakaan merupakan system yang menggunakan database. Peminjam diberi kartu perpustakaan untuk memudahkan pengelola perpustakaan memasukkan kode ID peminjam, buku apa yang dipinjam, tanggal meminjam dan tanggal mengembalikan. Buku diberi kode sesuai jenis dan diletakkan di rak urut berdasarkan nomor kode. Ini merupakan system database manajemen yang sederhana.
Berbeda halnya dengan supermarket yang memakai system database. Semua tertata dengan rapi pada rak yang ada, diletakkan sejenis, ada harga, dan nama barang. Saat melakukan pembayaran di kasir, tinggal scan barcode di layar computer kasir sudah ada nama barang, harga, kode barang. Semua terlihat praktis dan cepat jika menggunakan database. Itulah fungsi database untuk mempermudah pekerjaan.
Independensi data adalah sifat yang memungkinkan perubahan struktur berkas tidak mempengaruhi program dan juga sebaliknya. Independensi data dicapai dgn menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yg terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.
5. Abstraksi Data
Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang bagaimana sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehingga menyerupai kondisi yang sebenarnya dihadapi oleh pengguna sehari-hari. Sebuah DBMS seringkali menyembunyikan detail tentang bagaimana sebuah data disimpan dan dipelihara (diolah) dalam sebuah sistem database, dengan tujuan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan DBMS tersebut. Karena itu seringkali data yang terlihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.
Terdapat 3 Level abstraksi data:
• Level Fisik (Physical Level)
- Level terendahdalam abstraksi data, yang menunjukkan bagaimana
sesungguhnyasuatu data disimpan.
- User melihat data sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri.
- Tingkatan ini berurusan dengan:
- Alokasi ruang penyimpanan untuk data dan indeks
- Deskripsi record untuk penyimpanan
- Penempatan record data
- Teknik kompresi dan enkripsi data
• Level Konsepsual (Conceptual Level)
- Menggambarkan data apa yang sebenarnya disimpan dalam database, serta
hubungannya (relationship) dengan data lainnya.
- Berisi struktur logika databaseyang hanya dapat dilihat oleh DBA.
- Tingkat konsepsual ini menyatakan:
- Entitas, atribut dan relasinya
- Konstrain-konstrain terhadap data
- Informasi semantiks data
- Informasi keamanan dan integritas data
• Level Pandangan (View Level)
- Level tertinggi dari abstraksi data, yang hanya menampilkan data hanya
sebagian dari database.
- Tidak semua user membutuhkan semua data dalam database.
Contoh :
Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang bagaimana sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehingga menyerupai kondisi yang sebenarnya dihadapi oleh pengguna sehari-hari. Sebuah DBMS seringkali menyembunyikan detail tentang bagaimana sebuah data disimpan dan dipelihara (diolah) dalam sebuah sistem database, dengan tujuan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan DBMS tersebut. Karena itu seringkali data yang terlihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.
Terdapat 3 Level abstraksi data:
• Level Fisik (Physical Level)
- Level terendahdalam abstraksi data, yang menunjukkan bagaimana
sesungguhnyasuatu data disimpan.
- User melihat data sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri.
- Tingkatan ini berurusan dengan:
- Alokasi ruang penyimpanan untuk data dan indeks
- Deskripsi record untuk penyimpanan
- Penempatan record data
- Teknik kompresi dan enkripsi data
• Level Konsepsual (Conceptual Level)
- Menggambarkan data apa yang sebenarnya disimpan dalam database, serta
hubungannya (relationship) dengan data lainnya.
- Berisi struktur logika databaseyang hanya dapat dilihat oleh DBA.
- Tingkat konsepsual ini menyatakan:
- Entitas, atribut dan relasinya
- Konstrain-konstrain terhadap data
- Informasi semantiks data
- Informasi keamanan dan integritas data
• Level Pandangan (View Level)
- Level tertinggi dari abstraksi data, yang hanya menampilkan data hanya
sebagian dari database.
- Tidak semua user membutuhkan semua data dalam database.
Contoh :
· Sebuah microwave oven sebagai suatu modul. Pemakai dapat menggunakannya dengan tersedianya interface panel tombol. Pemakai hanya perlu tahu untuk apa tombol-tombol tersebut dan bagaimana mengoperasikannya. Pemakai tidak perlu tahu mekanisme kerja oven tersebut secara intenal (tabung magnetron, chip, dsb.).
· Window menyediakan sejumlah button untuk dapat menutup, memperbesar, memperkecil, dsb windows tersebut.
6. Independensi Data
Independensi Data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.Struktur data pada database terpisah dengan program Perubahan struktur data tidak membuat program harus dimodifikasi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
Contoh :
Kelebihan Sistem Basis Data
Mengurangi kerangkapan data
Mencegah ketidakkonsistenan
Keamanan data dapat terjaga
Integritas dapat dipertahankan
Data dapat digunakan bersama-sama
Menyediakan recovery
Memudahkan menerapkan standarisasi
Data bersifat mandiri
Keterpaduan dapat terjaga
Mengurangi kerangkapan data
Mencegah ketidakkonsistenan
Keamanan data dapat terjaga
Integritas dapat dipertahankan
Data dapat digunakan bersama-sama
Menyediakan recovery
Memudahkan menerapkan standarisasi
Data bersifat mandiri
Keterpaduan dapat terjaga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar